Mata pelajaran (Mapel) Bahasa Inggris dan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam penerapan Kurikulum 2013 akan dihapus. Selain
itu, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) yang pada kurikulum
KTSP menjadi mata pelajaran wajib, mulai tahun ajaran 2013/2014 akan dihapus dari mata pelajaran sekolah dasar (SD).
Tiga mata pelajaran tidak lagi menjadi mata pelajaran utama di SD, ketiganya berubah menjadi kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan tiga mata pelajaran itu sama seperti dengan Pramuka, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), yaitu menjadi kegiatan ekstrakurikuler pada Kurikulum 2013.
Penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris di SD dilakukan secara bertahap. Mulai tahun ini dicabut khusus untuk kelas I dan kelas III. Pada tahun ajaran berikutnya mata pelajaran Bahasa Inggris di SD tidak diajarkan kepada siswa kelas II dan IV. Ditargetkan pada tahun ajaran 2016/2017 tidak ada pelajaran itu di semua kelas SD.
"Terakhir pada tahun ajaran 2016/2017, baru seluruh kelas tidak ada lagi pelajaran itu sebagai mata pelajaran intrakurikuler," kata Taufik dikutip SekolahDasar.Net dari Kompas.com (11/12/13).
Pada saat Kurikulum 2013 diberlakukan, siswa mempelajari Bahasa Inggris sebagai penunjang pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Bahasa Inggris disuguhkan dalam metode pembelajaran kreatif. Dengan diberlakukannya kebijakan ini, tidak ada lagi sekolah yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar sehari-hari kecuali sekolah internasional.
Untuk mata pelajaran Penjaskes, akan lebih diajarkan pada implementasi, misalnya pada pengenalan olahraga, cara menjaga kebersihan, dan makanan sehat. Begitupun dengan mata pelajaran TIK bukan lagi ilmu dasar komputer. Dengan digesernya mata pelajaran Bahasa Inggris, Penjaskes ,dan TIK ke dalam ekstrakurikuler akan menuntut guru untuk dapat lebih berinovasi dalam mengajar.
Tiga mata pelajaran tidak lagi menjadi mata pelajaran utama di SD, ketiganya berubah menjadi kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan tiga mata pelajaran itu sama seperti dengan Pramuka, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), yaitu menjadi kegiatan ekstrakurikuler pada Kurikulum 2013.
Penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris di SD dilakukan secara bertahap. Mulai tahun ini dicabut khusus untuk kelas I dan kelas III. Pada tahun ajaran berikutnya mata pelajaran Bahasa Inggris di SD tidak diajarkan kepada siswa kelas II dan IV. Ditargetkan pada tahun ajaran 2016/2017 tidak ada pelajaran itu di semua kelas SD.
"Terakhir pada tahun ajaran 2016/2017, baru seluruh kelas tidak ada lagi pelajaran itu sebagai mata pelajaran intrakurikuler," kata Taufik dikutip SekolahDasar.Net dari Kompas.com (11/12/13).
Pada saat Kurikulum 2013 diberlakukan, siswa mempelajari Bahasa Inggris sebagai penunjang pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Bahasa Inggris disuguhkan dalam metode pembelajaran kreatif. Dengan diberlakukannya kebijakan ini, tidak ada lagi sekolah yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar sehari-hari kecuali sekolah internasional.
Untuk mata pelajaran Penjaskes, akan lebih diajarkan pada implementasi, misalnya pada pengenalan olahraga, cara menjaga kebersihan, dan makanan sehat. Begitupun dengan mata pelajaran TIK bukan lagi ilmu dasar komputer. Dengan digesernya mata pelajaran Bahasa Inggris, Penjaskes ,dan TIK ke dalam ekstrakurikuler akan menuntut guru untuk dapat lebih berinovasi dalam mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar